LAS LISTRIK
Las busur listrik adalah salah satu cara menyambung logam
dengan jalan menggunakan nyala busur listrik yang diarahkan ke
permukaan logam yang akan disambung. Pada bagian yang terkena busur
listrik tersebut akan mencair, demikian juga elektroda yang menghasilkan
busur listrik akan mencair pada ujungnya dan merambat terus sampai
habis.
Logam cair dari elektroda dan dari sebagian benda yang akan
disambung tercampur dan mengisi celah dari kedua logam yang akan
disambung, kemudian membeku dan tersambunglah kedua logam tersebut.
Mesin
las busur listrik dapat mengalirkan arus listrik cukup besar tetapi
dengan tegangan yang aman (kurang dari 45 volt). Busur listrik yang
terjadi akan menimbulkan energi panas yang cukup tinggi sehingga akan
mudah mencairkan logam yang terkena. Besarnya arus listrik dapat diatur
sesuai dengan keperluan dengan memperhatikan ukuran dan type
elektrodanya.
Pada las busur, sambungan terjadi oleh panas yang
ditimbulkan oleh busur listrik yang terjadi antara benda kerja dan
elektroda. Elektroda atau logam pengisi dipanaskan sampai mencair dan
diendapkan pada sambungan sehingga terjadi sambungan las. Mula-mula
terjadi kontak antara elektroda dan benda kerja sehingga terjadi aliran
arus, kemudian dengan memisahkan penghantar timbullah busur. Energi
listrik diubah menjadi energi panas dalam busur dan suhu dapat mencapai
5500 °C.
Ada tiga jenis elektroda logam, yaitu elektroda polos,
elektroda fluks dan elektroda berlapis tebal. Elektroda polos terbatas
penggunaannya, antara lain untuk besi tempa dan baja lunak. Biasanya
digunakan polaritas langsung. Mutu pengelasan dapat ditingkatkan dengan
memberikan lapisan fluks yang tipis pada kawat las. Fluks membantu
melarutkan dan mencegah terbentuknya oksida-oksida yang tidak
diinginkan. Tetapi kawat las berlapis merupakan jenis yang paling banyak
digunakan dalam berbagai pengelasan komersil.